Harmoni Park Group

Vista Land Group berkomitmen dalam membangun hunian terjangkau yang menyasar kalangan bawah non masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

Sejak tahun 2019, Harmoni Park Group anak usaha dari Vista Land Group mengembangkan enam proyek perumahan komersial kelas affordable dengan harga mulai dari Rp400 jutaan. 

Di awal tahun 2019, pengembang mulai bangun perumahan dengan konsep klaster di Harmoni Park Citayam, Depok yang direspon positif dimana sebanyak 100 unit rumah sold out. Kemudian, pengembang melebarkan sayapnya dengan membangun 5 proyek lainnya. Kelima proyek tersebut di Citeureup, Cileungsi, Bekasi, Babelan, dan Serang Timur. 

Selama waktu lima tahun, terdapat lebih dari 3.300 unit properti telah dikembangkan di atas lahan seluas lebih dari 40 hektare.

CEO Harmoni Park Group Alexander Tirta mengatakan terdapat peluang besar dalam menggarap pasar menengah ke bawah untuk non MBR. 

“Kami melihat ada peluang besar untuk terus tumbuh sebagai pengembang properti di next level. Oleh karena itu direncanakan 30% dari jumlah perumahan kami akan dikembangkan sebagai perumahan komersial kelas real estat, tapi tetap dengan harga kompetitif atau terjangkau,” ujarnya, dikutip Sabtu (26/10/2024). 

Hal ini sebagai upaya komitmen pengembang untuk mengentaskan angka backlog hunian yang mencapai 12,7 juta unit dimana sekitar 3 hingga 4 juta tersebut merupakan kalangan menengah yang sebagian besar merupakan segmen antara MBR dan menengah yang sangat membutuhkan rumah berkualitas. 

“Kami ingin menjawab bahwa rumah dan lingkungan berkualitas bagus itu tidak mesti mahal, tapi dapat terjangkau (affordable) sesuai kemampuan. Apalagi mengingat masih tingginya backlog perumahan di Indonesia menjadi tantangan, sekaligus peluang bisnis di masa datang,” katanya. 

Menurutnya, banyak konsumen yang mencari hunian dengan ukuran lebih besar yang berkualitas namun dengan cicilan terjangkau berkisar Rp1 jutaan hingga Rp3 jutaan. Segmen harga rumah mulai Rp300 jutaan hingga Rp800 jutaan ini belum banyak digarap oleh pengembang. 

General Manager Harmoni Park Group Oka Mahendra menambahkan untuk menjaga kinerja dan mendukung program 3 juta rumah Pemerintahan Prabowo Subianto, pengembang menggandeng Bank PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) untuk mempermudah akses pembiayaan masyarakat. 

“Kami ada program Harmoni Fest dengan menggandeng Bank BTN untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pembiayaan KPR melalui Bank BTN. Kami ada cicilan rumah mulai Rp1,3 juta per bulan dengan suku bunga rendah tetap selama 3 tahu dengan cicilan sebesar Rp1,3 juta untuk harga rumah Rp300 jutaan. Harmoni Fest ini mulai berlaku 15 Oktober hingga 15 Desember 2024 dengan target prapenjualan Rp50 miliar,” tuturnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Mortgage & Secured Loan Bank BTN Mochamad YutPenta menuturkan pihaknya berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor perumahan di Indonesia dan membantu masyarakat mendapatkan rumah dengan proses yang lebih mudah.

“Kami berharap kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak, serta membuka peluang lebih luas bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian melalui skema KPR yang mudah dan terjangkau,” terangnya.

Bank BTN siap mendukung dari sisi pembiayaan KPR lewat program Harmoni Fest ini karena produk segmen affordable real estat yang ditawarkan sedang tinggi permintaannya.

“Dari pengalaman kami, yang paling laku di Bank BTN promo suku bunga agak panjang, kalau dulu hanya fix 1 tahun sekarang kita tawarkan fix 3 tahun. Selama ini market merasa kurang nyaman ketika terjadi perubahan suku bunga. Selain itu, promo yang banyak diminta adalah biaya di depan jangan terlalu besar. Nah di Harmoni Fest ini konsumen tidak keluarkan dana besar di awal karena sudah disubsidi oleh BTN dan Harmoni Park Group,” ujarnya. 

Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan penyaluran kredit secara keseluruhan masih akan konsisten sampai akhir tahun ini, ditopang oleh permintaan KPR baik subsidi maupun non-subsidi. Adapun emiten berkode BBTN ini menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10% hingga 11%.

Menurutnya, hal ini juga didukung Pemerintahan Joko Widodo yang telah menetapkan penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 34.000 unit rumah sehingga targetnya menjadi 200.000 unit rumah sampai akhir tahun 2024, dari sebelumnya 166.000 unit.

“Dengan adanya penambahan kuota tersebut, penyaluran KPR subsidi oleh BTN masih akan konsisten sampai akhir 2024,” tuturnya.

( Dikutip dari: https://bisnisindonesia.id/article/pengembang-garap-ceruk-pasar-hunian-terjangkau-non-mbr )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *